Kesan dan pesan dari Axzel Ezraferanza & Keluarga

Axzel adalah cucu keponakan opa Richard
Sewaktu dulu saya kecil, saya dan adik saya sering digendong waktu saya & adik saya kecil. Karena Beliau senang dengan anak kecil...

Dulu saya sempat trauma dengan doggy,kalau saya dan keluarga ke Jakarta, saya dan keluarga sebisa mungkin menyempatkan diri untuk mampir ke rumah Opa..Tetapi karena saya takut dengan doggy, saya sempat beberapa kali ketika pertama datang tidak mau masuk ke dalam rumah karena ada Blacky yang menggonggong di balik pagar.. biasanya Opa keluar dan berkata"Ngga apa-apa kok,doggynya baik ngga ngegigit" kalau saya tetap tidak mau masuk, biasanya Opa Richard bersusah payah memasukan Blacky ke garasi" sehingga saya bisa masuk rumah dengan tenang..

Figur seorang Opa yang Pengasih
Selamat Jalan Opa Richard..
Pada malam pergantian tahun 2010 - 2011 sekitar jam 03.00 dini hari, tidak tahu mengapa Riki belum bisa tertidur karena memikirkan berpulangnya papi sebelum sempat merayakan pergantian tahun bersama kami seperti yang selama ini kami lakukan bersama setiap tahun baru. Tiba - tiba saja terlintas di pikiran Riki bahwa alangkah baiknya bila segala hal mengenai papi baik itu riwayat hidup, kisah - kisah manis, foto - foto dan acara pamakaman beliau dapat terus dikenang untuk selamanya. Mungkin ada banyak diantara saudara - saudara dan teman - teman papi yang sangat merindukan beliau akan tetapi karena keterbatasan waktu dan jarak tempuh mereka tidak dapat hadir, sehingga melalui memorial website ini, Riki berharap semakin banyak orang yang dapat melihat kenangan selama beliau masih hidup melalui media dan juga agar jasa dan peran papi dalam hidup selama bersama kita semua dapat dikenang selalu. 

Bagi Riki, papi adalah sosok pribadi yang sangat istimewa karena jaman sekarang hanya sedikit sekali orang yang mempunyai hati emas seperti papi. Beliau adalah  orang yang sangat sederhana,  sabar, rajin, setia dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan dalam hidup ini, kesederhanaan beliau justru membuat Riki kagum dan selalu membuat Riki tersadar bahwa dalam hidup ini segala sesuatu itu mungkin dan dapat dicapai bila kita mau berusaha dan punya tekad yang kuat. Karena papi lah saat ini Riki mampu menjadi pribadi yang lebih tegar dan kuat. Selamat jalan ya papi, Tuhan memberkatimu selalu. JBU

- We Always Love You Forever -

Kesan dan pesan dari Wella Solihin dan Keluarga

Kami dari keluarga Agus Solihin turut berduka cita atas berpulangnya Om Richard yang terkasih ke pangkuan Bapa di Sorga..

Untuk Tante Lin, yang tabah ya...percaya pasti ada rencana Tuhan yang indah..
Untuk Daniel, jaga mama baik2 ya..sering2 ada di rumah... kerja yang baik....


GOD BLESS YOU ALWAYS,
- Solihin Family: Agus, Lanny, Wella, Marlien -

Hari keempat Papi dikubur di Taman Makam Petamburan Jakarta Pusat

(Minggu, 2 Januari 2011) Pagi hari sekitar jam 10.00, saya bersama Deni, mami dan om Tinchung (baru saja tiba di Jakarta subuh dari lampung naik pesawat) berangkat ke RSPAD Gatot Subroto. Setibanya disana sudah ada beberapa family dan teman - teman gereja papi yang menungu untuk bertemu dengan mami. Tidak lama kemudian banyak orang mulai datang dan  2 pendeta dari Gereja GKY telah tiba. Kami memulai kebaktian pagi hari sekitar jam 11.00 - 12.00 tengah hari, dan ditutup dengan sumbangan lagu dari kelompok KOMPAK kebun raya untuk papi karena sekitar 10 tahun yang lalu, papi pernah menjadi pemimpin KOMPAK kebun raya dan teman - teman papi sangat mengenal papi sebagai pribadi yang baik dan rendah hati. 

Setelah kebaktian selesai, kami segera bergegas untuk berangkat ke Taman Makam Petamburan Jakarta Pusat. Iring -iringan kendaraan sebanyak 27 mobil menyertai keberangkatan mobil jenazah papi dari RSPAD Gatot Subroto ke Taman Makam Petamburan Jakarta Pusat. Setibanya di lokasi, kami berkumpul dan mengadakan kebaktian dan puji - pujian untuk melepas kepergian beliau untuk selamanya disertai dengan tabur bunga oleh semua yang hadir disana. Peti pun akhirnya diturunkan dan ditutupi tanah. Selamat Jalan Papiku Tercinta, yakinlah bahwa papi akan selalu berada di hati kami semua terutama  di hati Riki. Riki berjanji kepada papi akan selalu menjaga mami untuk kedepannya dan akan membuat hidup mami bahagia. Riki sangat menyayangkan kenapa papi harus begitu cepat meninggalkan kami semua disini, masih banyak sekali hal - hal yang ingin Riki lakukan bersama papi tapi semuanya itu belum sempat terwujud..... Tapi dibalik semuanya Riki sangat yakin dan percaya bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik untuk papi dan kita semua.

Semoga papi beristirahat dengan tenang di surga bersama Tuhan Yesus Kristus sekarang dan selama - lamanya. Amin

Perjalanan ke RS Royal Taruma - RS Dharmais dan tiba di RSPAD Gatot Subroto

Atas kesepakatan semua yang ada di rumah papi, kami segera membawa papi ke RS terdekat di Royal Taruma. Ika, Johny dan Deni pergi dahulu dengan membawa papi sedangkan Riki menyusul bersama mami dan tante Bwe karena kami masi mencari KTP papi dan mengunci seluruh pintu sebelum berangkat. Setibanya di UGD RS Royal Taruma, Dokter jaga menyampaikan kepada saya bahwa papi sudah berpulang tapi tidak dapat dipastikan jam berpulangnya. Tidak lama kemudian, papa Riki dan semua keluarga terdekat datang menjenguk dan suasana di UGD terasa sedih sekali karena kepergian papi.... Kami segera mengurus segala hal yang diperlukan dan memutuskan agar papi dipindahkan ke Rumah Duka Dharmais di Slipi, setelah mobil jenazah tiba papi segera dibawa menuju Dharmais.Semua keluarga terdekat ikut mengantar, Riki dan Deni balik ke rumah papi untuk mengambil pakaian dan barang - barang keperluan papi.

Riki dan Deni bergegas untuk mengepak barang -barang papi dan langsung menyusul ke Dharmais. Setibanya kami disana, kami diberitahu bahwa untuk sementara ruangannya penuh sehingga kami memutuskan untuk pindah ke RSPAD Gatot Subroto dan pagi tadi (Jumat / 31 Desember 2010, jam 01.00 subuh) kami masuk di ruangan J di Rumah Duka Gatot Subroto. Saat ini (31 Desember 2010, jam 09.00 pagi) Jenazah papi berada di Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto ruang J

Selamat Jalan Papiku Tersayang.....

Kemarin sore (Kamis / 30 Desember 2010) Riki mendapat kabar via telepon dari saudara Riki (Kelen) saat sedang berkendara di daerah tomang bahwa papi sudah tiada, saya langsung terkaget dan tidak percaya, saat itu juga saya langsung saja telp mami di rumah dan pas mami mengangkat teleponnya saya mendengar suara tangis mami yang sangat lemah dan tidak bertenaga... Riki bertanya kepada mami sudah ada siapa disana? Mami mengatakan dengan suara yang sangat lemah bahwa tidak ada siapa - siapa disana dan Riki bilang agar mami tunggu, Riki dalam perjalanan sekarang kesana! Setibanya disana sudah ada Ika, Johny dan Tante Bwe, langsung saja Riki naik keatas dan melihat papi yang terbaring tenang di tempat tidurnya, tampak tubuhnya yang pucat, bibir mulai membiru dan badan mulai terasa dingin, Riki periksa denyut nadinya sudah tidak terasa, tidak ada hembusan nafas, pupil mata midriasis / membesar dan Riki langsung mengeluarkan air mata karena Riki tahu bahwa papi sudah berpulang ke rumah Bapa di surga... Selamat Jalan Papiku Tersayang....